Jumat, 10 September 2010

Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo

Mayjen Sutoyo Siswomiharjo adalah salah satu dari ke-7 anggota TNI yang mendapatkan gelar Pahlawan Revolusi Indonesia yang wafat mempertahankan kesatuan NKRI dari PKI pada tanggal 1 Oktober 1965 yang menjadi tragedi berdarah G30S-PKI.

Nama: Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Lahir: Kebumen, 23 Agustus 1922
Gugur: Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965
Agama: Islam
Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi

Pendidikan:
  • HIS di Semarang
  • AMS tahun 1942 di Semarang
  • Balai Pendidikan Pegawai Negeri di Jakarta.
Karir:
  • Pegawai Menengah/III di Kabupaten Purworejo
  • Kepala Organisasi Resimen II PT (Polisi Tentara) Purworejo dengan pangkat Kapten (1946)
  • Kepala Staf CPMD Yogyakarta (1948-1949)
  • Komandan Batalyon I CPM (1950)
  • Danyon V CPM (1951)
  • Kepala Staf MBPM (1954)
  • Pamen diperbantukan SUAD I dengan pangkat Letkol (1955-1956)
  • Asisten ATMIL di London (1956)
  • Pendidikan Kursus “C” Seskoad (1960)
  • 1961 naik pangkat menjadi Kolonel dan menjabat sebagai IRKEHAD dan tahun 1964 naik pangkat menjadi Brigjen.
Menjelang pemberontakan G 30 S/PKI yang ternyata menculik dan membunuh beliau, Pak Toyo mengalami beberapa hal yang dirasakan kurang enak seperti udara yang panas walaupun ruang sudah ber AC, dan bahkan memerintahkan untuk membuat rencana peringatan Hari ABRI 5 Oktober 1965 secara cermat kepada Ajudannya. Terbukti bahwa semua firasat yang dialami Brigjen TNI Sutoyo ini ada artinya yaitu tanggal 1 Oktober jam 04.00 Brigjen TNI Sutoyo diculik dan dibunuh oleh gerombolan G 30 S/PKI.

Adapun gerombolan yang bertugas menculik Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo dipimpin oleh Serma Surono dari Men Cakrabirawa dengan kekuatan 1 (satu) peleton. Dengan todongan bayonet, mereka menanyakan kepada pembantu rumah untuk menyerahkan kunci pintu yang menuju kamar tengah. Setelah pintu dibuka oleh Brigjen TNI Sutoyo, maka pratu Suyadi dan Praka Sumardi masuk ke dalam rumah, mereka mengatakan bahwa Brigjen TNI Sutoyo dipanggil oleh Presiden. Kedua orang itu membawa Brigjen TNI Sutoyo ke luar rumah sampai pintu pekarangan diserahkan pada Serda Sudibyo. Dengan diapit oleh Serda Sudibyo dan Pratu Sumardi, Brigjen TNI Sutoyo berjalan keluar pekarangan meninggalkan tempat untuk selanjutnya dibawa menuju Lubang Buaya, gugur dianiaya di luar batas-batas kemanusiaan oleh gerombolan G 30 S/PKI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar